kontak perkasa futures || Dolar AS Melemah Ditengah Pemangkasan Suku Bunga Fed, Program QE

PT KONTAKPERKASA FUTURES BALI 16/03/2020 – Dolar AS melemah pada hari Senin di Asia setelah Federal Reserve AS menurunkan suku bunga acuannya menjadi nol dan meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar-besaran (QE) dalam langkah darurat selama akhir pekan.

Pada hari Minggu, The Fed mengejutkan para investor dengan mengumumkan penurunan suku bunga 50 basis poin. Ini adalah pemangkasan suku bunga kedua oleh bank sentral dalam waktu kurang dari dua minggu karena memberikan penurunan suku bunga langka pada awal bulan.

The Fed juga mengumumkan program QE yang melibatkan pembelian aset senilai $ 700 miliar.

Menyusul berita tersebut, indeks dolar AS turun 0,4% ke level 98,482.

Dalam berita lain, Presiden AS Donald Trump menyatakan darurat nasional pada hari Jumat karena negara mencatat lebih dari 2.000 kasus dan 50 kematian.

Pasangan USD / JPY turun 1,0% ke level 106,79 karena pasar Asia diperdagangkan di zona merah lagi.

Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan melonggarkan kebijakan pada hari Kamis untuk melindungi kemerosotan ekonomi dari virus corona dan meningkatkan kepercayaan bisnis di negara itu.

Sementara itu, pemerintah Jepang dilaporkan sedang menyiapkan paket pengeluaran baru hingga 20 triliun yen ($ 190 miliar), ketika mencoba untuk menangkis resesi.

Pasangan AUD / USD dan pasangan NZD / USD keduanya turun 0,2%.

Pasangan EUR / USD naik 0,2% ke level 1,1128 karena para pedagang menunggu pertemuan antara para menteri keuangan Uni Eropa di kemudian hari. Reuters melaporkan hari ini bahwa para menteri mungkin menyetujui tanggapan ekonomi yang terkoordinasi terhadap pandemi coronavirus, dengan Komisi Eropa memperkirakan dampak virus dapat mendorong Uni Eropa ke dalam resesi.

Pasangan USD / CNY tergelincir 0,1% ke level 6,9993. Meskipun bukan pendorong terarah untuk yuan hari ini, data menunjukkan angka produksi industri, ketenagakerjaan dan penjualan ritel terbaru China semuanya jauh lebih buruk dari yang diperkirakan. (knc)

Sumber : Investing.com

Tinggalkan komentar